cursor

Tuesday 27 September 2016

Menghitung Subnet CIDR dan VLSM


Menghitung Subnetting (CIDR dan VLSM)


Alasan pembuatan subnetting adalah :
1.      Untuk mereduksi traffic jaringan
2.      Mengoptimasi performasi jaringan
3.      Memudahkan manajemen
4.      Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis luas.

Hal-hal yang berhubungan dengan penghitungan subnetting adalah :
 Jumlah subnet, Jumlah Host Per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host Broadcast.

Ada 2 cara untuk menghitung subnetting yaitu dengan menggunakan tabel CIDR dan VLSM.
1.     CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
CIDR (Classless Inter-Domain Routing) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A,kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.
Subnetmask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting pun berbeda-beda mengikuti kelas-kelasnya yaitu :
·         kelas C : /25 sampai /30 (dengan penghitungan pada octet  ke 4)
·         kelas B : /17 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet ke 3 dan 4)
·         kelas A : /8 sampai /30   (dengan peghitungan pada octet ke 2, 3, dan 4)
Konsepyang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Tabelnya digambarkan sebagai berikut :

Subnet Mask
Nilai CIDR
255.128.0.0
/9
255.192.0.0
/10
255.224.0.0
/11
255.240.0.0
/12
255.248.0.0
/13
255.252.0.0
/14
255.254.0.0
/15
255.255.0.0
/16
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30


















A. Menghitung Subnet Kelas C
Pada kelas C penghitungan yang digunakan adalah pada octet ke 4.
Misal diketahui suatu IP 192.168.1.0/26. Berarti subnetmasknya /26 yaitu 255.255.255.192, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000.
  1. Jumlah Subnet = 2x (dimana x adalah banyaknya bineri 1 pada octet terakhir (yang bergaris bawah) untuk kelas C). Jadi Jumlah Subnetnya adalah 22 = 4 subnet.
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2 (dimana y adalah banyaknya bineri 0 pada octet terakhir untuk kelas C). Jadi Jumlah Host per Subnetnya adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – nilai octet terakhir subnetmask. Jadi Blok Subnetnya adalah 256 – 192 = 64. Untuk subnet berikutnya ditambahkan hasil dari blok subnet tersebut. Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Kita buat tabelnya seperti berikut dengan catatan :
          Subnet             : sesuai pada blok subnet.
          Host Pertama : 1 angka setelah subnet.
          Broadcast        : 1 angka sebelum subnet berikutnya.
          Host terakhir   : 1 angka sebelum broadcast.

Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255
    
  B. Menghitung Subnet Kelas B
      Untuk kelas B ada 2 teknik yang digunakan dalam perhitungan. Untuk subnetmask /17 sampai /24, perhitungannya sama persis dengan kelas C, tetapi pada kelas B terletak pada octet ke 3 saja yang digunakan. Sedangkan untuk subnetmask /25 sampai /30 perhitungannya yaitu pada octet ke 3 dan 4.
Misal diketahui suatu IP 172.16.0.0/25. Berarti subnetmasknya /25 yaitu 255.255.255.128, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.10000000.
  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah (0, 128)
  4. Tabelnya menjadi :
Subnet
172.16.0.0
172.16.0.128
172.16.1.0
172.16.255.128
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.0.129
172.16.1.1
172.16.255.129
Host Terakhir
172.16.0.126
172.16.0.254
172.16.1.126
172.16.255.254
Broadcast
172.16.0.127
172.16.0.255
172.16.1.127
172.16.255.255
             
C. Menghitung Subnet Kelas A
Pada kelas A perhitungan dilakukan pada octet ke 2, 3 dan 4.
Misal diketahui suatu IP 10.0.0.0/16. Berarti subnetmasknya /16 yaitu 255.255.0.0, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.00000000.00000000.
  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi Blok Subnet seluruhnya : 0,1,2,3,4, dst.
  4. Tabelnya menjadi :
Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
10.254.0.0
10.255.0.0
Host Pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
10.254.0.1
10.255.0.1
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
10.254.255.254
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
10.254.255.255
10.255.255.255
     
 2. VLSM (Variable Length Subnet Mask)
Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnetmask, berbeda jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnetmask saja. VLSM memiliki manfaat untuk mengurangi jumlah alamat yang terbuang.
Pertama, kita cari host yang paling banyak digunakan.yaitu pada LAN4 dengan 58 Host, LAN1 (26 Host), LAN2 (10 Host), LAN3 (10 Host), dan masing-masing WAN 2 Host. Disini diberikan IP 192.168.1.0/24, dan kita akan membaginya dengan VLSM.
NetMaskDesimal
NetMaskBiner
Format CIDR
Jumlah Host
255.255.255.0
11111111.11111111.11111111.00000000
/24
254
255.255.255.128
11111111.11111111.11111111.10000000
/25
126
255.255.255.192
11111111.11111111.11111111.11000000
/26
62
255.255.255.224
11111111.11111111.11111111.11100000
/27
30
255.255.255.240
11111111.11111111.11111111.11110000
/28
14
255.255.255.248
11111111.11111111.11111111.11111000
/29
6
255.255.255.252
11111111.11111111.11111111.11111100
/30
2












1. Menghitung IP untuk LAN4 ( 58 Host )
Jika kita menggunakan /24 tentunya terlalu banyak Host yang tersisa (tidak digunakan), karena kita hanya butuh 58 Host. Kita tentukan subnetmask yang memiliki host lebih dari 58, dilihat dari table diatas yang terpenuhi adalah /26 (62 Host) dengan subnet 255.255.255.192.
berikut adalah peluang alamat IP yang digunakan dari /26:
Network
IP Range
Broadcast
.0
.1-.62
.63
.64
.65-.126
.127
.128
.129-.190
.191
.192
.193-.254
.255

untuk 58 Host kita menggunakan IP Address 192.168.1.0/26
Network 192.168.1.0
IP Range 192.168.1.1-192.168.1.62
Broadcast 192.168.1.63
2. Menghitung IP untuk LAN1 ( 26 Host )
Kita tentukan subnetmask yang memiliki 26 host lebih, dilihat dari table subnetting di atas yang terpenuhi adalah /27 (30 Host) dengan subnet 255.255.255.224.
Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.0/26 , maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.64/26. Seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.224.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/27):
Network
IP Range
Broadcast
.64
.65-.94
.95
.96
.97-.126
.127
.128
.129-.158
.159
.160
.161-.190
.191

untuk 58 Host kitamenggunakan IP Address 192.168.1.0/27
Network 192.168.1.64
IP Range 192.168.1.65-192.168.1.94
Broadcast 192.168.1.95

3. Menghitung IP untuk LAN3 ( 10 Host )

Kita tentukan subnetmask yang memiliki 10 host lebih, dilihat dari table subnetting di atas yang terpenuhi adalah /28 (14 Host) dengan subnet 255.255.255.240.
Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.64/27 , maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.96/27. Seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.240.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/28):
Network
IP Range
Broadcast
.96
.97-.110
.111
.112
.113-.126
.127
.128
.129-.142
.143
.144
.145-.158
.159

Karena ada 2 LAN yang butuh 10 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28
Network 192.168.1.96
IP Range 192.168.1.97-192.168.1.110
Broadcast 192.168.1.111
Network 192.168.1.112
IP Range 192.168.1.113-192.168.1.126
Broadcast 192.168.1.127
4. Menghitung WAN untuk LAN2 dan LAN3 ( 2 Host )
Kita tentukan subnetmask yang memiliki 2 host atau lebih, dilihat dari table subnetting di atas yang terpenuhi adalah /30 (2 Host) dengan subnet 255.255.255.252.
Karena di LAN sebelumnya telah menggunakan IP 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28, maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.128/28. Seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.252.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/30):
Network
IP Range
Broadcast
.128
.129-.130
.131
.132
.133-.134
.135
.136
.137-.138
.139
.140
.141-.142
.143
.144
.145-.146
.147
3.      Karena ada 3 WAN yang butuh 2 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.128/30, 192.168.1.132/30 dan 192.168.136/30
Network 192.168.1.128
IP Range 192.168.1.129-192.168.1.130
Broadcast 192.168.1.131
Network 192.168.1.132
IP Range 192.168.1.133-192.168.1.134
Broadcast 192.168.1.135
Network 192.168.1.136
IP Range 192.168.1.137-192.168.1.138
Broadcast 192.168.1.139

No comments:

Post a Comment